Program Studi
Diploma III Keuangan dan Perbankan bertujuan menghasilkan tenaga ahli madya
(Amd) yang profesional di bidang Keuangan dan Perbankan. Proses pencapaian
tenaga Ahli Madya dirancang tidak lebih dari 3 (tiga) tahun. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, maka proses pembelajaran menggunakan kurikulum 60%
(persen) praktek/praktikum dan 40% (persen) teori.
Program Studi
Diploma III Keuangan dan Perbankan memiliki fasilitas laboratorium seperti,
Laboratorium bank konvensional (Mini Bank Syariah), Pojok Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan Laboratorium Komputasi. Kondisi ini diperkuat melalui kerjasama
dengan Lembaga Keuangan Perbankan (Bank Indonersia, Bank BNI, Bank Jatim,
Bank BCA, Bank BTN, Bank Mandiri Syariah, Bank Muamalat, dan Bank Niaga di
wilayah Jawa Timur) sebagai tempat pembelajaran dan praktek kerja lapangan
(PKL). Peluang kerja lulusan Diploma III Keuangan dan
Perbankan meliputi sektor, perbankan konvensional, syariah, Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), Pertamina, Perusahaan-perusahaan, dan Instansi
Pemerintah.
Program Studi Diploma Tiga
(D-III) Manajemen Keuangan dan Perbankan Universitas Muhammadiyah Malang dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar selalu memberikan informasi melalui
brosur, leaflet dalam kegiatan-kegiatan penerimaan mahasiswa baru. Sedangkan,
kegiatan-kegiatan ilmiah yang melibatkan masyarakat luar kampus, Program Studi
Diploma Tiga (D-III) Manajemen Keuangan dan Perbankan selalu menginformasikan
melalui media televisi dan cetak serta
melalui internet (website: http://www.umm.ac.id).
Permasalahan dan isue-isue yang sedang berkembang dimasyarakat selalu dijadikan
bahasan didalam Program Studi Diploma Tiga (D-III) Manajemen Keuangan dan
Perbankan dengan melakukan kegiatan seminar, lokakarya, workshop serta
pelatihan.
Struktur Organisasi Dalam pengelolaan dan penyelenggaraan proses
belajar mengajar Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas
Muhammadiyah Malang berbasis pada paradigma baru sistem pendidikan tinggi
(akreditasi, otonomi, akuntabilitas, evaluasi dan kualitas) serta proses
pembelajaran berbasis kompetensi. Hal ini telah memberikan pemahaman bersama
bahwa segala proses pembelajaran akan dikatakan efektif bila peserta
didik/mahasiswa pada akhir kuliah tidak hanya sebatas memiliki “ knowledge of
technology”, tapi juga memiliki kapasitas untuk mampu melakukan/menerapkannya
dengan baik, dan memiliki orientasi profesi yang kuat, untuk mengembangkan
pengetahuan dan kapabilitas yang diperoleh bidang keuangan dan perbankan.
Praktek Kerja Lapang (PKL) pada lembaga keuangan Bank dan non bank, workshop,
lokakarya dan pelatihan serta laboratorium inkubator ekonomi, yang didukung
dengan penggunaan teknologi informasi multimedia dan internet dalam proses
pembelajaran, akan memperkuat pembentukan kompetensi dan penjiwaan profesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar